Sabtu, 20 Juni 2015

teori keynes



TEORI KEYNES



ž  Keynesianisme, atau ekonomi ala Keynes atau Teori Keynes, adalah suatu teori ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom Inggris abad ke-20, John Maynard Keynes. Teori ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, di mana baik negara maupun sektor swasta memegang peranan penting. Kebangkitan ekonomi Keynesianisme menandai berakhirnya ekonomi laissez-faire, suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan sektor swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan negara.
ž  Teori ini menyatakan bahwa trend ekonomi makro dapat memengaruhi perilaku individu ekonomi mikro. Berbeda dengan teori ekonom klasik yang menyatakan bahwa proses ekonomi didasari oleh pengembangan output potensial, Keynes menekankan pentingnya permintaan agregat sebagai faktor utama penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. Ia berpendapat bahwa kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan permintaan pada level makro, untuk mengurangi pengangguran dan deflasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja dan meningkatkan permintaannya (sehingga permintaan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan otomatis untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full employment (lapangan kerja penuh). Kesimpulan ini bertentangan dengan prinsip ekonomi klasik seperti ekonomi supply-side yang menganjurkan untuk tidak menambah peredaran uang di masyarakat untuk menjaga titik keseimbangan di titik yang ideal.dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.
ž  Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan otomatis untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full employment (lapangan kerja penuh). Kesimpulan ini bertentangan dengan prinsip ekonomi klasik seperti ekonomi supply-side yang menganjurkan untuk tidak menambah peredaran uang di masyarakat untuk menjaga titik keseimbangan di titik yang ideal. Thori Keynes tidak menganalisa masalah-masalah negara terbelakang. Sebaliknva, teori ini dengan negara kapitalis maju. Namun dalam rangka mengetahui seberapa jauh Keynes dapat diterapkan pada perekonomian negara terbelakang, ada baiknya kita lihat teori ini secara ringkas.
ž  Penerapan Teori Keynes pada Negara Terbelakang
    Teori Keynes tidak dapat diterapkan pada setiap tatanan sosio-ekonomi. Ia hanya berlaku  pada ekonomi kapitalis demokratis yang telah maju. Sebagaimana tulis Schumpeter, “Ajaran
     praktis Keynes merupakan bibit yang tidak dapat dipindahkan ke tanah seberang; ia akan mati di sana dan bahkan menjadi beracun sebelum mati. Tetapi di tanah Inggris, tanaman ini tumbuh dengan subur dan menjanjikan buah dan keteduhan. Begitu juga dengan saran lain yang pernah dikemuk akan Keynes.”
                Sebelum kita mempelajari penerapan ekonomi Keynes pada negara terbelakang, kita  perlu lebih dahulu menelaah asumsi ekonomi Keynes dihadapkan dengan kondisi yang berlaku di negara terbelakang.
               
ž  Asumsi Keynes dan Negara Terbelakang
                Ilmu ekonomi Keynes didasarkan pada asumsi berikut, yang penerapannya pada negara terbelakang bersifat terbatas: Pengangguran Siklis. Teori Keynes didasarkan pada adanya pengangguran siklis yang terjadi selama depresi.
ž  Analisa Periode Jangka Pendek. Analisa Keynes merupakan analisa periode jangka  pendek ia menganggap faktor berikut ini sebagai tetap (given): keterampilan dan kuantitas tenaga kerja yang tersedia; kuantitas dan kualitas peralatan yang tersedia; teknologi yang ada; derajat  persaingan; selera dan kebiasaan konsumen; tidak termanfaatkannya berbagai intensitas tenaga kerja, aktivitas
                 pengawasan dan organisasi serta struktursosial,” Padahal pembangunan ekonomi
ž                   merupakan analisa periode jangka panjang, seluruh faktor dasar yang diasumsikan Keynes sebagian tetap (given) itu berubah setiap waktu Ekonomi Tertutup. Teori Keynes didasarkan pada asumsi ekonomi tertutup. Tetapi negara terbelakang bukanlah ekonomi tercutup. Mereka adalah ekonomi terbuka, dengan  perdagangan luar negeri memainkan peranan dominan dalam pembangunan. Ekonomi seperti itu terutama tergantung pada ekspor hasil pertanian dan bahan baku industri serta impor barang-  barang modal. Dengan demikian ekonomi Keynes dalam hal ini tidak begitu relevan dengan negara terbelakang Penawaran-lebih faktor komplementer dan faktor tenaga kerja. Teori Keynes mengasumsikan adanya penawaran-lebih faktor komplemen, faktor tenaga kera dan sumber  pelengkap lainnya dalam perekonomian. Analisanya mengacu pada depresi ekonomi dengan menganggap “industri, mesin, manajer dan pekerja, begitu juga kebiasaan konsumsi, semuanya telah ada di sana, tinggal menunggu waktu untuk memainkan kembali peranan dan fungsi mereka yang untuk sementara tertunda.” Tetapi di dalam perekonomian terbelakang tidak ada istilah penundaan kegiatan ekonomi untuk sementara waktu seperti itu. Kegiatan ekonomi statis. Modal, kterampilan, penawaran faktor, dan prasarana ekonomi sangat‟kurang.
ž  Tenaga Kerja dan Modal secara serempak menganggur. Lebih dan itu, berdasarkan asumsi dan analisa Keynes tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja dan modal secara serempak menganggur. Bila tenaga kerja menganggur, modal dan peralatan juga tidak sepenuhnya terpakai atau ada kapasitas lebih di dalamnya. Tetapi tidak demikian halnya di negara terbelakang. Bila tenaga kerja menganggur maka tidak ada persoalan mengenai tidak termanfaatkannya modal, karena peralatan dan modal itu sendiri sangat langka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar