Rabu, 07 Oktober 2015

tugas M5 Bab 1 pendahuluan


ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU
UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING
INDUSTRI KECIL

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam
menjalankan proses produksi terutama kegiatan yang bersifat manual. Salah
satu bentuk peranan manusia adalah aktivitas pemindahan material secara
manual (Manual Material Handling/MMH). Penggunaan MMH yang
dominan bukanlah tanpa sebab, MMH memiliki keunggulan dalam hal
fleksibelitas yang tinggi dan murah bila dibandingkan dengan alat
transportasi (alat bantu pemindahan material) lainnya.
Kelebihan MMH bila dibandingkan dengan penanganan material
menggunakan alat bantu adalah pada fleksibilitas gerakan yang dapat
dilakukan untuk beban-beban ringan. Akan tetapi aktifitas MMH dalam
pekerjaan-pekerjaan industri banyak diidentifikasi beresiko besar sebagai
penyebab penyakit tulang belakang (low back pain) akibat dari penanganan
material secara manual yang cukup berat dan posisi tubuh yang salah dalam
bekerja. Faktor lain yang dapat menyebabkan penyakit ini adalah beban
kerja yang berat, postur kerja yang salah dan pengulangan pekerjaan yang
tinggi, serta adanya getaran terhadap keseluruhan tubuh. Faktor-faktor yang
dapat menimbulkan adanya gangguan pada tubuh manusia jika pekerjaan
berat dilakukan secara terus menerus akan berakibat buruk pada kondisi
kesehatan pekerja terutama dalam jangka waktu panjang (Suma’mur, 1995).
Dilihat dari sudut pandang ergonomis terutama dari sudut pandang
biomekanika, pemindahan material secara manual menimbulkan kecelakaan
kerja yaitu cidera pada tulang belakang, sedangkan dari sudut pandang
fisiologi Manual Material Handling (MMH) atau pemindahan material
secara manual membutuhkan energi yang cukup besar. Tetapi pemindahan
bahan secara manual apabila tidak dilakukan secara ergonomis akan
menimbulkan kecelakaan dalam industri, yang disebut juga “Over exertionlifting
and carrying” yaitu kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh
beban angkat yang berlebihan (Nurmianto, 1996).
Aktivitas membungkuk dan memutar didalam tempat kerja saat
melakukan Manual Material Handling seharusnya dikurangi atau bahkan
jika memungkinkan aktivitas ini sebaiknya dihilangkan karena sikap ini
rawan yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem musculoskeletal.
Keluhan musculoskeletal adalah keluhan pada bagian–bagian otot skeletal
yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan ringan sampai sangat
sakit. Apabila seseorang menerima beban statis secara berulang dan dalam
waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada
sendi, ligamen dan tendon. Keluhan hingga kerusakan inilah yang biasanya
diistilahkan dengan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) atau cidera
pada sistem musculoskeletal (Granjen, 1993 dan Lamasters, 1996, keduanya
dalam Purwaningsih dkk, 2006).
Salah satu prinsip perancangan sistem kerja dalam aktivitas MMH
adalah menjaga posisi pinggul dan bahu lurus atau segaris ketika melakukan
aktivitas MMH (Alexander, 1986). Hal ini untuk menjaga pembebanan pada
punggung tetap sedikit, karena jarak antar pusat beban dengan tubuh dekat
sehingga momen dihasilkan relatif kecil.
Gambar 1.1. Sikap kerja yang aman bagi musculoskeletal
(Sumber : www.ccohs.ca/oshanswers)
Terdapat beberapa metode analisis sikap kerja untuk mencegah
timbulnya gangguan musculoskeletal pada saat bekerja. Ovako Work
Posture Analysis System (OWAS) merupakan suatu metode untuk
mengevaluasi dan menganalisa sikap kerja yang tidak nyaman dan berakibat
pada cidera musculoskeletal (Karhu dkk, 1981). Bagian sikap kerja dari
pekerja yang diamati meliputi pergerakan tubuh dari bagian punggung,
bahu, tangan, dan kaki (termasuk paha, lutut, pergelangan kaki). Rapid
Upper Limb Assesment (RULA) dikembangkan untuk menginvestigasikan
lingkungan kerja yang tidak ergonomi dengan menggunakan gangguan kerja
pada bagian atas manusia (upper limb disorders) sebagai pusat pengamatan
(Corlett dan McAtamney, 1993). Selain itu masih ada Quick Exposure
Check (QEC) yang mempunyai konsep dasar mencari seberapa besar
exposure score untuk beberapa bagian tubuh punggung, leher, bahu,
pergelangan tangan dengan mempertimbangkan kombinasi antar faktor (Li,
2001).
Penelitian ini melanjutkan hasil penelitian terdahulu (Mardiyanto,
2008 dan Asmara, 2008), yakni mendapatkan data Nordic Body Map pada
sikap kerja yang berbahaya bagi para pekerja. Diantaranya yaitu pada
stasiun Perendaman, Pemasakan dan Penyaringan, serta Pemotongan. Dari
data tersebut dilakukan analisis menggunakan metode OWAS. Sehingga
akan dapat diketahui sikap kerja pada stasiun yang berdampak paling
berbahaya bagi para pekerja dan harus dilakukan perbaikan sedini mungkin.
Kemudian selanjutnya akan dilakukan perancangan alat bantu dengan
menggunakan Software CATIA untuk rekomendasi perbaikan sikap kerja.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis dapat merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah postur kerja yang aman pada pekerjaan pembuatan tahu
berdasarkan metode OWAS?
2. Bagaimanakah rekomendasi postur kerja yang aman berdasarkan
metode OWAS?
3. Bagaimana rancangan alat bantu berdasarkan data antropometri pekerja?
1.3. Batasan Masalah
Pada umumnya sebuah penelitian menghadapi lingkup wilayah
penelitian yang sangat luas. Penelitian memerlukan kejelasan luas lingkup
wilayah penelitian agar fokus dalam menyelesaikan masalah. Oleh karena
itu penelitian ini membatasi masalah sebagai berikut:
1. Penelitian difokuskan pada pekerja MMH di industri kecil pembuatan
tahu yang ada di Desa Purwogondo, Kartasura, Sukoharjo.
2. Variabel pengamatan adalah postur kerja yang meliputi sikap punggung,
lengan, kaki dan berat beban berdasarkan klasifikasi postur kerja OWAS.
3. Postur kerja yang diamati adalah sikap kerja pada aktivitas proses
perendaman, pemasakan dan penyaringan serta pemotongan.
4. Dalam perancangan tidak membahas aspek biaya ekonomis.

1.4. Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian
dan penulisan laporan ini adalah:
1. Mengidentifikasi postur kerja para pekerja manual material handling
(MMH) Industri Kecil pembuatan tahu yang ada di Desa Purwogondo,
Kartasura, Sukoharjo dengan metode OWAS.
2. Memberikan rekomendasi perbaikan kerja terhadap proses kerja yang
memiliki postur kerja yang paling berbahaya berdasarkan penilaian
metode OWAS.
3. Mengidentifikasi rancangan alat bantu yang ergonomis bagi pekerja
MMH di industri kecil pembuatan tahu.

1.5. Manfaat Penelitian
Hasil akhir penelitian ini akan dijadikan pertimbangan dan masukan
oleh berbagai pihak antara lain sebagai berikut:
1. Pihak Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai perbaikan postur
kerja dengan metode OWAS melalui perancangan alat bantu.
2. Pihak Perusahaan
Hasil akhir dari penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi perusahaan
tentang sikap kerja yang beresiko cidera pada bagian musculoskeletal.
Kemudian dapat dijadikan pertimbangan oleh perusahaan untuk
melakukan perbaikan pada postur kerja MMH yang salah sehingga
melindungi pekerja dari cidera musculoskeletal.

1.6. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang menyeluruh dalam penelitian ini,
maka Tugas Akhir ini akan disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, kemudian dilakukan
perumusan masalah, batasan masalah yang berfungsi membatasi
laporan agar tidak terlalu meluas dan menentukan secara khusus
wilayah pembahasan, tujuan yang ingin dijadikan sasaran
penelitian ini, manfaat yang diambil dari penelitian oleh
beberapa pihak tekait. Selain itu masih ada asumsi penelitian
dan sistematika penulisan yang memuat urutan penulisan dan
kandungannya secara garis besar.

Selasa, 29 September 2015

Tugas 3 TTKI

10 judul penelitian

1. Analisa Perencanaan Produksi yang Optimal Dengan Menggunakan Metode Peramalan Pada Studi Kasus Produk Teh Botol Kotak Kemasan 200 ml dan 250 ml Pada Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung

2. Analisa Perencanaan dan Pengendalian Kualitas Produksi Dengan Metode SPC Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Produk Di PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk

3. Analisa Pengendalian Kualitas Produk Spring Plate Dengan Menggunakan Metode DMAIC ( Define, Measure, Analyze, Improve and Control )

4. Analisa Pengendalian Kualitas produk Relay Dengan Menggunakan Pendekatan SIX SIGMA Di PT. MITSUBA INDONESIA

5. Analisis Pengendalian Kualitas Produk Reject Polyster Films Type G2-K8-15.5 Pada Sheet Mesin Sletter Dengan Menggunakan Metode SPC Di PT. INDONESIA TEIJIN DUPONT FILMS

6. Analisis Pengendalian Kualitas Proses Produksi Permen BONTEA Di PT. AGEL LANGGENG

7. Analisa Peningkatan Produktivitas Melalui Penerapan Metode LEAN SIX SIGMA Pada PT. ABC

8. Analisa Pengendalian Kualitas Pada Produk Refrigerator Dengan Menggunakan Metode SIX SIGMA Pada PT. LG ELECTRONICS INDONESIA

9. Analisis Perencanaan dan Pengendalian Produksi Bahan Baku Minuman Serbuk Berdasarkan Sistem MRP Di PT. FNP

10. Analisa Pengendalian Kualitas Produksi di PT. UNITED CAN COMPANY (CUC) Dengan Metode Proses Control 

Rabu, 16 September 2015

RSK DAFTAR PUSTAKA

judul skripsi : Sparepart Management Antara Vendor Stocking dan Self Manage Dalam Industri Telekomunikasi Dengan Menggunakan Metode Analisa Deskriptif

penulis : Hardiansyah
             4160411102

kritik : dalam penulisan daftar pustaka pada skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan - kesalahan penulisan daftar pustaka yang tidak sesuai dengan aturan menulis daftar pustaka dalam EYD

contoh dalam skripsi ini:

Georgy R. Terry, principles of manajemen,Bumi Aksara, 2006

seharusnya :

Georgy R. Terry,2006, principles of manajemen, Bumi Aksara

pada EYD penulisan daftar pustaka yang benar
Daftar Pustaka dari Buku
Format penulisan daftar pustaka dari buku:
Nama belakang penulis, nama depan. Tahun terbit buku. Judul buku (dicetak miring). Kota terbit buku: Penerbit buku

sementara si penulis dalam penulisan daftar pustaka meletakan taahun terbit buku di akhir.

saran : seharusnya dalam penulisan tugas akhir hal sekecil seperti daftar pustaka harus benar - benar di perhatikan agar menjadi tugas akhir yang baik. penulis dapat melihat aturan dalam penulisan daftar pustaka menurut EYD terlebih dahulu sebelum menuliskan daftar pustaka dalam tugas akhirnya

Selasa, 08 September 2015

RSK SKRIPSI 2

JUDUL:

ANALISA STANDART COST PADA MESIN PWHT ( POST WELD HEAT TREATMENT ) DENGAN METODE FULL COSTING UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI DI PT KOMATSU INDONESIA

Disusun Oleh :

Ali Murjoko
41611120061
Teknik Industri

Ringkasan Skripsi:

Di skripsi ini menjelaskan berapa besar penyimpangan standart cost mesin PWHT dengan standart cost painting dibandingkan dengan standart cost sebenarnya. Skripsi ini ditulis dengan tujuan terciptanya standard cost yang sesuai dengan actual biaya proses operasi mesin PWHT ( post weld heat treatment ) sehingga dapat mengetahui penyimpangan biaya produksi di proses mesin PWHT di fiscal year 2012. Data dalam skripsi ini diambil melalui gambaran umum perusahaan, data mesin PWHT, biaya produksi, dan juga standard biaya perusahaan ( current ).

Saran:

Skripsi ini sangat bagus dengen penyertaan data - data perusahaan yang cukup lengkap namun sayang dalam penyusunan skripsi ini landasan teori yang digunakan belum cukup menjelaskan tentang mesin PWHT secara lebih detail dan bagaiman cara perawatan dan kerusakan apa saja yang dapat terjadi pada mesin PWHT.

Kritik :

seharusnya penulis bisa lebih menggambarkan lebih jelas lagi tentang landasan teori yang akan di gunakan dengan menyertakan sumber - sumber yang pasti. http://www.atep-afia.net/2015/09/tugas-01-ttki-reguler-rsk-skripsi.html

RSK Skripsi 1

Judul skripsi:

Menurunkan Cost Klaim Untuk Perbaikan Klaim Jenis Kendaraan A Di PT. XYZ Dengan Menggunakan 7 Tools

Disusun Oleh:

Pratama Jaya
41611110022
Teknik Industri

Ringkasan Skripsi:

Dalam skripsi ini dibahas tentang bagaimana cara menurunkan biaya klaim untuk perbaikan kendaraan,karena pengawasan dari mekanisme pembayaran klaim merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk memastikan bahwa pengelolaan klaim dilakukan dengan benar dan efektif.
 proses klaim juga harus selalu di perbaiki mengingat bahwa klaim merupakan biaya yang paling besar,sekaligus moment of truth bisnis asuransi yang sangat menentukan kepuasaan pelanggan.
metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan langsung di perusahaan yang menjadi objek penelitiaan. Dengan menggunakan beberapa teknik yaitu wawncara, dokumentasi, observasi, dan juga riset kepustakaan.

Saran :

Dalam skripsi ini menurut pengamatan saya sudah bagus dengan menyertakan data - data yang akurat,serta metode penelitian yang sudah tepat. tetapi alangkah baiknya jika dalam pengambilan data yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini dapat digali lebih dalam lagi dan lebih mendetail.

kritik :

Seharusnya penulis dapat lebih mencari metode penurnan biaya klaim yang lebih baik lagi untuk perusahaan tersebut.




http://www.atep-afia.net/2015/09/tugas-01-ttki-reguler-rsk-skripsi.html

Sabtu, 27 Juni 2015

soal bab 13

2. Bagaimana pengelompokan inflasi ?

Pengelompokan Inflasi
Inflasi yang diukur dengan IHK di Indonesia dikelompokan ke dalam 7 kelompok pengeluaran (berdasarkan the Classification of individual consumption by purpose - COICOP), yaitu :
  1. Kelompok Bahan Makanan
  2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau
  3. Kelompok Perumahan
  4. Kelompok Sandang
  5. Kelompok Kesehatan
  6. Kelompok Pendidikan dan Olah Raga
  7. Kelompok Transportasi dan Komunikasi.


soal bab 13

1. Apa yang di maksud dengan inflasi ?

Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.

soal bab 12

2. Bagaimana pengelolaan siklus ekonomi ?



A.    Teori Siklus Ekonomi
Pertengahan abad XIX, John Stuart Mill, dalam Principles of Political Economy (1848) mengungkapkan tentang adanya krisis krisis komersial (commercial crisis) yang muncul secara periodik. Dalam tahun yang sama, Marx dan Engels di Communist Manifesto (1848) juga menyatakan krisis komersial yang dialami secara berulang-ulang dan periodik sebagai salah satu ciri pokok sistem kapitalis.
 Kemudian dalam bagian kedua abad XIX Clement Juglar (ilmuwan bangsa Perancis) membeberkan secara empiris sistematis sifat dan corak krisis komersial yang berulang secara periodik. Juglar adalah pengarang pertama kali yang menggunakan istilah siklus (cycle) dengan menonjolkan perkiraan-perkiraan lamanya masa waktu menaik dan menurunnya kegiatan ekonomi di antara peristiwa dua krisis. Dengan kata lain, ditunjukkannya panjang-pendeknya gelombang suatu siklus kegiatan ekonomi: dari titik terendah sampai titik terendah berikutnya.
Clement Juglar harus dianggap pakar perintis yang meletakkan dasar pengembangan teori siklus ekonomi selanjutnya. Kemudian lama tidak ada pemikiran baru, setelahnya akhir abad XIX awal abad XX muncul pemikiran Tugan-Baranowski (ekonom dari Rusia) yang menyajikan kerangka analisis dan dasar teori sebagai landasan pemikiran modern ilmu siklus ekonomi. Juglar dan Tugan-Baranowski adalah dua pakar ekonomi yang pemikirannya mengawali perkembangan teori siklus ekonomi, yang selama  bagian pertama abad XX dikembangkan, dipaparkan sejumlah tokoh pemikir lain diantaranya: Arthur Spiethof (Jerman), Albert Aftalion (Perancis), Joseph Schumpeter (Austria), Wesley Mitchell (Amerika), Gottfried von Haberler (Jerman), Friederich von Hayek (Austria).
B.    Anatomi Siklus Ekonomi
Siklus eknomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik-turun aktivitas ekonomi, yang terdiri atas empat elemen:
1.)     Gerakan Menaik (Upturn atau Expansion)
Pemulihan ekonomi (recovery) ditandai dengan gerakan perekonomian yang menaik (upturn). Kadang-kadang gerakan menaik ini disebut juga ekspansi (expansion) bila gerakan menaik ini terjadi selama minimal dua triwulan berturut-turut.
2.)    Titik Puncak atau Kulminasi (Peak)
Ekspansi ekonomi tidak akan terjadi selamanya. Suatu ketika gerakan menaik ini mencapai titik tertinggi. Titik ini disebut titik puncak atau kulminasi (peak). Setelah mencapai titik kulminasi, perekonomian akan mengalami penurunan kembali.
3.)    Gerakan Menurun (Downturn atau Recession)
Yang dimaksud dengan gerak menurun adalah menurunnya output yang dilihat dari menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Kadang-kadang gerakan penurunan ini disebut resesi (recession), bila terjadi selama minimaldua triwulan berturut-turut.
4.)    Titik Terendah atau Nadir (Trough)
Gerakan menurun akan berlanjut hingga mencapai titik yang paling rendah, yang disebut titik nadir (trough). Setelah mencapai titik nadir, perekonomian akan pulih kembali dilihat dari adanya gerakan menaikBiasanya 
           
C.     Durasi Siklus dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
1.)    Siklus Jangka Pendek (Kitchin Cycle)
           Durasi siklus jangka pendek sekitar 40 tahun. Pola siklus ini ditemukan oleh Joseph Kitchin (1923). Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi siklus jangka pendek adalah pengaruh alamiah (nature) dan adat istiadat atau kebiasaan (custom). Yang termasuk pengaruh alamiah antara lain siklus iklim, pengaruh sinar matahari, curah hujan, kekuatan angin, dan gelombang laut. Misalnya, di Indonesia kegiatan penanaman padi akan memuncak pada musim penghujan. Pengaruh adat istiadat maupun kebiasaan terhadap aktivitas ekonomi jangka pendek juga terlihat. Di negara-negara barat pengaruh perayaan Natal dan Tahun Baru terhadap aktivitas perekonomian yang dapat disamakan dengan pengaruh bulan Ramadhan dan Hari Raya Lebaran terhadap perekonomian di Indonesia.
2.)    Siklus Jangka Menengah (Juglar Cycle)
           Durasi siklus jangka menengah berkisar  7-11 tahun. Pola siklus ini pertama kali ditemukan oleh Clement Juglar (1860). Menurut ekonomi inggris, William Stanley Jevon siklus ekonomi di bumi dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu siklus bintik matahari (sunspot) yang berdaur ulang 11 tahun sekali. Aktivitas bintik matahari menurut Jevon, akan mempengaruhi siklus iklim atau cuaca. Siklus iklim atau cuaca akan mempengaruhi output perekonomian, yang muaranya mempengaruhi output perekonomian nasional.
3.)    Siklus Jangka Panjang (Kondratief Cycle)
                        Pola siklus jangka panjang pertama kali ditemukan oleh Nicolai D. Kondratief (1925). Durasi siklus jangka panjang berkisar antara 48-60 tahun. Salah satu faktor yang berada di belakang siklus jangka panjang adalah ditemukan dan diterapkannya teknologi baru (invention and innovation). Contohnya, siklus jangka panjang yang terjadi di Amerika Serikat antara lain periode 1787-1842 dan 1843-1847.
D.    Siklus Ekonomi Kesempatan Kerja
1.)    Siklus Ekonomi dan Kesempatan Kerja
Secara umum ada hubungan positif antara tingkat output dengan kesempatan kerja, terutama bila analisisnya jangka pendek. bila output riil berada di bawah output natural, maka tingkat pengangguran meningkat dan melebihi tingkat pengangguran natural. Sebaliknya, bila output riil melebihi output natural tingkat pengangguran akan menurun dan lebih rendah daripada tingkat pengangguran natural. Jika output riil sama dengan output natural, tingkat pengangguran akan sama dengan tingkat pengangguran natural.
     
E.     Pengelolaan Siklus Ekonomi
Siklus ekonomi tidak dapat terhindari, yang dapat dilakukan adalah mengelola siklus agar dampak negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin, sementara pola siklus diusahakan stabil meningkat. Dalam arti, simpangan gerak naik turun output diusahakan tidak terlalu lebar, sementara kecenderungan output jangka panjang terus meningkat.
            Sumbu vertical dalam diagram adalah output riil. Sedangkan garis lurus adalah trend output natural. Pada awalnya, memang fluktuasi output sangat besar, karena simpangan siklus selama periode sangar besar. Namun karena pengelolaan yang baik, maka simpangan dalam periode selanjutnya mengecil, sementara ekonomi mampu mempertahankan pertumbuhan hangka panjangnya karena output natural terus menigkat.
1)      Kebijakan Jangka Pendek
Target utama kebijakan jangka pendek adalah mengatasi perbedaan output riil dengan output natural (output gap).
2)      Kebijakan Jangka Panjang
Target yang ingin dicapai dalam jangka panjang, selain memperkecil simpangan tingkat pertumbuhan ekonomi, juga pencapaian pertumbuhan yang tinggi. Diagram 1.7 menggambarkan bahwa simoangan siklus semakin kecil. Tetapi kondisi diagram di atas kurang baik daripada yang di bawah sebab pertumbuhan ekonominya relatif sangat rendah, dilihat dari sudut kemiringan garis trend.

soal bab 12

1. Apa saja yang terdapat pada anatomi siklus ekonomi ?

Anatomi Siklus Ekonomi
Siklus eknomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik-turun aktivitas ekonomi, yang terdiri atas empat elemen:
1.)     Gerakan Menaik (Upturn atau Expansion)
Pemulihan ekonomi (recovery) ditandai dengan gerakan perekonomian yang menaik (upturn). Kadang-kadang gerakan menaik ini disebut juga ekspansi (expansion) bila gerakan menaik ini terjadi selama minimal dua triwulan berturut-turut.
2.)    Titik Puncak atau Kulminasi (Peak)
Ekspansi ekonomi tidak akan terjadi selamanya. Suatu ketika gerakan menaik ini mencapai titik tertinggi. Titik ini disebut titik puncak atau kulminasi (peak). Setelah mencapai titik kulminasi, perekonomian akan mengalami penurunan kembali.
3.)    Gerakan Menurun (Downturn atau Recession)
Yang dimaksud dengan gerak menurun adalah menurunnya output yang dilihat dari menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Kadang-kadang gerakan penurunan ini disebut resesi (recession), bila terjadi selama minimaldua triwulan berturut-turut.
4.)    Titik Terendah atau Nadir (Trough)
Gerakan menurun akan berlanjut hingga mencapai titik yang paling rendah, yang disebut titik nadir (trough). Setelah mencapai titik nadir, perekonomian akan pulih kembali dilihat dari adanya gerakan menaikBiasanya 

soal bab 11

2. Apa saja fungsi uang ?

Fungsi Uang
Fungsi pokok uang :

Uang mempunyai satu tujuan fundamental dalam sistem ekonomi, yaitu :
• Memudahkan pertukaran barang dan jasa.
• Mempersingkat waktu dan usaha yang diperlukan untuk melakukan perdagangan.

Fungsi-fungsi asli uang :
• Uang sebagai satuan nilai
Fungsi uang yang pertama dikenal dengan berbagai sebutan, salah satunya yang paling umum adalah satuan nilai (unit of value), standar nilai (standard of value), satuan hitung (unit of account), nilai ukur umum (common measure of value) dan nilai denominasi umum (common denominator of value)
Semua istilah-istilah ini mewakili satu gagasan yang umum : Satuan moneter berfungsi sebagai satuan terhadap mana nilai dari barang dan jasa diukur dan dinyatakan.

• Uang sebagai alat tukar
Adalah Uang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang dapat berfungsi dengan baik diperlukan kepercayaan masyarakat. Masyarakat harus bersedia dan rela menerimanya.
Berbagai istilah telah diberikan untuk fungsi uang yang kedua ini: alat tukar (medium of exchange), perantara pembayaran (medium of payment), alat sirkulasi (sirculating medium), dan alat pembayaran (means of payment).
Satu-satunya syarat yang diperlukan untuk obyek yang akan digunakan sebagai uang adalah bahwa orang umumnya bersedia menerimanya dalam pertukaran barang dan jasa.

• Uang sebagai gudang nilai (store of value)
Fungsi ketiga dari uang, yang sebagian besar yang berasal dari fungsi alat tukar, ialah bahwa uang itu berfungsi sebagai gudang nilai. Yang dimaksud dengan fungsi ini pada dasarnya adalah bahwa uang itu berfungsi sebagai alat tukar, baik sepanjang waktu maupun sewaktu-waktu.

• Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Setelah uang digunakan sebagai satuan nilai dan diterima secara umum sebagai alat pembayaran, dengan cepat uang itu digunakan secara luas sebagai alat penimbun kekayaan.
Semua orang dan preusan bisnis bebas memilih dalam bentuk apa, mereka akan menimbun kekayaan mereka, menetukan berapa yang akan mereka pegang dalam bentuk uang dalam berbagai bentuk non moneter dan merubahnya dari waktu ke waktu untuk mencapai
proporsi yang menurut mereka paling menguntungkan berdasarkan penghasilan, keamanan dan likuiditas.

• Uang sebagai unit perhitungan
Untuk menentukan harga sejenis barang diperlukan satuan hitung, juga dengan adanya satuan hitung, kita dapat mengadakan perbandingan harga satu barang dengan barang lain. Walaupun uang hampir selalu berfungsi sebagai unit perhitungan, namun ada contoh-contoh sejarah dimana hal itu tidak terjadi. Dalam hiper – inflasi (inflasi yang sangat besar). Misalnya, bila harga-harga naik hampir setiap jam, para pedagang mengadakan pembukuan dengan menggunakan istilah valuta asing, dengan nilai yang lebih
stabil daripada nilai mata uang dalam negeri walaupun mata uang dalam negeri itu terus beredar. Dengan alasan ini beberapa sarjana dan ahli ekonomi lebih suka berfikir tentang unit perhitungan sebagaimana yang diharapkan, tetapi tidak harus merupakan sifat dan milik (property) uang. Tetapi untuk segala tujuan yang praktis, uang itu berfungsi sebagai unit perhitungan.

Fungsi Turunan, yaitu :
• Sebagai alat pembayaran yang sah
Tidak semua orang dapat menciptakan uang terutama uang kartal, karena uang hanya dikeluarkan oleh lembaga tertentu, di Indonesia dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral.

• Alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan.
Dengan uang, kekayaan berupa tanah, gedung, dapat dipindah pemilikannya dengan menggunakan uang.

• Alat pendorong kegiatan ekonomi.
Apabila nilai uang stabil, orang senang menggunakan uang itu dalam kegiatan ekonomi, selanjutnya apabila kegiatan ekonomi meningkat, uang dalam peredaran harus ditambah sesuai dengan kebutuhan.

• Standar pencicilan utang.
Uang dapat berfungsi sebagai standar untuk melakukan pembayaran dikemudian hari, pembayaran berjangka panjang atau pencicilan utang.

soal bab 11

1. Apa yang di maksud dengan uang ?

Menurut D.H. Robertson dalam bukunya Money, disebutkan bahwa uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
Menurut R.G. Thomas dalam bukunya Our Modern Banking menjelaskan uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
Menurut A.C. Pigou dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang adalah alat tukar.

soal bab 10

2. Bagaimana contoh aplikasi dari nilai waktu uang ?

Nasabah menyimpan uang sebasar Rp 1.000.000 pada bank dengan tingkat bunga 10 persen. Maka setelah satu tahun uang nasabah menjadi:
Nilai kemudian, NK1 = Rp 1.000.000 + (Rp 1.000.000,- x 10 %)
NK1 = Rp 1.100.000,-
Di sini, nasabah menerima tambahan uang akibat bunga sebesar  Rp 100.000,-
Jika disimpan untuk jangka waktu dua tahun ke depan, maka nilai uang nasabah pada akhir tahun kedua adalah:
NK2 = Rp 1.100.000,- + (Rp 1.100.000,- x 10 %)
NK2 = Rp 2.210.000,-
Bunga yang diperoleh pada tahun kedua adalah Rp 110.000,- nilai ini diperoleh dari perhitungan pokok simpanan setelah satu tahun, yaitu Rp 1.100.000,-, yang merupakan nilai dari simpanan pokok sebesar Rp 1.000.000 dan ditambah dengan bunga tahun pertama sebesar Rp 100.000,-
Secara matematis dapat diturunkan sebagai berikut:
Pokok simpanan awal dinotasikan dengan X0, sedangkan nilai simpanan setelah jangka waktu n periode dinotasikan dengan Xn, dan tingkat bunga bank dinotasikan sebagai r, maka nilai kemudian untuk n periode dinotasikan NKn.
NK1 = X0 + ( X0 x r)1 = X0 (1 + r)1
NK2 = NK1 + (NK1 x r)1 = NK1 (1 +r)1
NK2 = X0 (1 + r)1 (1 + r)1 atau
NK2 = X0 (1 + r)2 dan jika ditulis secara umum menjadi:
NKn = X0 (1 +r)n

soal bab 10

1. Apa pengertian dari nilai waktu uang ?

Pengertian Definisi Konsep Nilai Waktu Uang

Nilai waktu dari uang menunjukkan perubahan nilai uang akibat berjalannya waktu. Atau nilai uang dapat berubah seiring berubahnya waktu. Uang satu juta saat ini akan berubah nilainya setelah satu tahun berjalan. Di sini waktu secara tidak langsung menjadi fungsi dari uang, atau waktu merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi perubahan nilai uang.

soal bab 9

2. Bagaimana penerapan teori keynes pada negara terbelakang ?



ž  Penerapan Teori Keynes pada Negara Terbelakang
    Teori Keynes tidak dapat diterapkan pada setiap tatanan sosio-ekonomi. Ia hanya berlaku  pada ekonomi kapitalis demokratis yang telah maju. Sebagaimana tulis Schumpeter, “Ajaran
     praktis Keynes merupakan bibit yang tidak dapat dipindahkan ke tanah seberang; ia akan mati di sana dan bahkan menjadi beracun sebelum mati. Tetapi di tanah Inggris, tanaman ini tumbuh dengan subur dan menjanjikan buah dan keteduhan. Begitu juga dengan saran lain yang pernah dikemuk akan Keynes.”
                Sebelum kita mempelajari penerapan ekonomi Keynes pada negara terbelakang, kita  perlu lebih dahulu menelaah asumsi ekonomi Keynes dihadapkan dengan kondisi yang berlaku di negara terbelakang.

soal bab 9

1. Apa yang di maksud dengan teori keynes?


Keynesianisme, atau ekonomi ala Keynes atau Teori Keynes, adalah suatu teori ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom Inggris abad ke-20, John Maynard Keynes. Teori ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, di mana baik negara maupun sektor swasta memegang peranan penting. Kebangkitan ekonomi Keynesianisme menandai berakhirnya ekonomi laissez-faire, suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan sektor swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan negara.